Untuk pengendalian yang efektif, penyebab selisih antara
saldo kas dalama rekening koran dan saldo kas dalam catatan akuntansi harus
dianalisis dengan menyiapkan rekonsiliasi bank. Rekonsiliasi Bank merupakan
analisis informasi dan jumlah yang menyebabkan saldo kas yang dilaporkan dalam
rekening koran berbeda dari saldo kas dalam buku besar, dan bertujuan untuk
menghasilkan saldo kas yang disesuaikan.
Rekonsiliasi bank biasanya dibagi dalam dua bagian. Bagian pertama,
disebut sebagai Bank, dimulai dengan saldo kas menurut rekening koran dan
berakhir dengan ssaldo yang disesuaikan. Bagian kedua, disebut sebagai bagian
perusahaan, dimulai dengan saldo kas menurut catatan perusahaan dan berakhir
dengan yang disesuaikan. Kedua jumlah saldo yang telah disesuaikan harus sama.
Contoh :
Laporan Bank menunjukan saldo sebesar Rp. 28.100.000 per 31
juli. Saldo kas dalam buku besar pada tanggal yang sama sebesar Rp. 9.155.000.
berikut adalah informasi yang perlu dicocokkan :
a.
Beban administrasi bank Rp.80.000
b.
Setoran yang belum dicatat oleh bank Rp.3.100.000
c.
Wesel tagih jatuh tempo diterima Rp. 15.225.000
d.
Cek yang belum diuangkan Rp.6.900.000
Jawaban :
Bank
|
Perusahaan
|
Rp. 28.100.000
( Saldo )
|
Rp. 9.155.000 (
Saldo )
|
3.100.000
setoran belum catat
|
( 80.000 ) Beban
Administrasi
|
|
15.225.000
wesel tagih
|
|
6.900.000 cek yang belum
diuangkan
|
Rp. 31.200.000
|
Rp.
31.200.000
|
Selain sistem rekonsiliasi bank,ada ga sih sistem lain untuk menghitung keuangan di bank ??
BalasHapusfungsi dari rekonsiliasi bank itu apa ?
BalasHapuskenapa sih harus ada rekonsiliasi bank??
BalasHapuskenapa harus melibatkan perusahaan dan bank??
mengapa bisa terjadi perbedaan antara saldo kas yang dilaporkan dalam rekening koran & saldo kas dalam buku besar?
BalasHapusapa sih sebenernya pengertian dari rekonsiliasi bank?
BalasHapusadakah pengendalian efektif selain rekonsiliasi bank ?
BalasHapusada lagi g tuh contoh dari rekomendasi banknya
BalasHapus